Kenapa Rokok Semakin Mahal

Penawaran dan permintaan

Masalah penawaran dan permintaan juga dapat memengaruhi harga kopi, lho. Penawaran dan permintaan kopi, seperti komoditas perdagangan lainnya, rentan terhadap pergerakan pasar yang cukup besar.

Saat tren kopi baru muncul dan digemari, permintaan dapat meningkat dalam waktu yang sangat cepat. Selama pasokan bisa memenuhi permintaan, dampak finansial dari tren ini cenderung tidak diperhatikan.

Tetapi dengan tren ini, sebagian besar kedai kopi umumnya akan membuat secangkir kopi dibanderol dengan harga yang begitu tinggi. Ini merupakan momentum bagus bagi penjual untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Bagaimana menurut kalian, nih? Meski Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, namun beberapa faktor dapat memengaruhi kualitas kopi sehingga para petani perlu melakukan perawatan atau mengeluarkan biaya bisnis lebih banyak.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Minum Kopi yang Bisa Berbahaya bagi Kesehatan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Assalamualaikum dan salam sejahtera buat semua.

PMX kata, ” negeri ini kaya, hasilnya banyak tapi kenapa yang kaya makin kaya, yang miskin ramai.

Sebabnya wang yang ada, kontrak dan projek dicuri. Saya guna kuasa untuk selamatkan negara. Jangan ada yang mencuri sebaliknya bagi bantuan balik kepada rakyat.”

Sebenarnya isu atau kenyataan yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin bukan sekadar rasuah dan salah guna kuasa sahaja.

Ia melangkaui batas rasuah dan salah guna kuasa.

Rasuah dan salah guna kuasa, itu sekadar retorika popular yang digunakan oleh ahli-ahli politik yang gagal memahami apa sebenarnya yang berlaku di dunia ini.

Sebenarnya apa yang telah menjadikan orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin itu adalah sebuah sistem.

Sistem yang diamalkan pada hari ini yang telah menyebabkan 90 peratus manusia di dunia ini menjadi miskin dan terus miskin.

Baik sistem politik, ekonomi dan kewangan, pendidikan, perundangan dan lain-lain adalah dicipta oleh para elit global @ kapitalis untuk kepentingan mereka sahaja. Bukan untuk kepentingan manusia.

Golongan ini hanya 1 peratus sahaja namun mereka telah menguasai 90 peratus dari kekayaan dunia.

Golongan ini menguasai dunia melalui proksi-proksi mereka di tiap-tiap negara.

Para elit politik dan elit korporat adalah proksi-proksi mereka di tiap-tiap negara.

Mereka ini adalah golongan yang mewakili 4 peratus manusia di dunia.

Manakala orang-orang seperti saya yang sedar mengenai apa yang berlaku di dunia ini hanyalah sekitar 5 peratus sahaja.

Orang-orang yang seperti saya ini yang terus berusaha untuk menyedarkan manusia lain tentang kebobrokan sistem yang diamalkan pada hari ini.

Sebab itu kami akan sentiasa ditekan, dianiaya dan dizalimi oleh proksi-proksi golongan elit global ini walau di mana juga kami berada.

Mereka tidak mahu kami menyedarkan manusia lain tentang bagaimana sistem yang diamalkan pada hari ini telah memperbodohkan dan memperhambakan majoriti manusia di dunia ini.

Tanpa kesedaran kita tidak akan dapat melepaskan diri kita dari dibelenggu oleh sistem ciptaan para elit global @ kapitalis ini.

Ini kerana kita telah didoktrin untuk taat dan akur dengan sistem ini semenjak kita di bangku sekolah lagi.

Kita diasuh untuk jadi penganut dan pengikut yang baik kepada sistem ini.

Dengan menjadi penganut yang baik, kita akan terus kekal menjadi pengikut dan hamba abdi yang baik kepada mereka.

Kita akan menerima apa sahaja yang bakal disuapkan ke dalam mulut kita oleh mereka.

Hatta untuk meninggalkan ajaran-ajaran agama sekali pun.

Sebagai contoh Riba’, seluruh umat Islam dan umat Kristian tahu bahawa Riba’ itu haram dan wajib ditinggalkan, namun terlalu sedikit dari umat Islam dan umat Kristian yang mampu meninggalkannya.

Kenapa? Apakah ini kerana education atau indoctrination?

Kalau education kita akan semakin taat dan patuh kepada pencipta kita. Bukan semakin ingkar.

Jadi sekolah bukan tempat untuk mencari education tetapi adalah pusat indoctrination.

Indoktrinasi untuk sebuah sistem. Sistem yang akan menyebabkan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.

Maka sedarlah bahawa sistemlah yang telah menyebabkan para elit global @ kapitalis menjadi kaya dan semakin kaya hari demi hari.

Manakala golongan miskin pula walau belajar sepandai mana sekali pun dan berkerja sekuat mana sekali pun akan tetap miskin dan semakin miskin.

Ini bermakna bukan anda semua bodoh atau malas tetapi sistem yang kita amalkan pada hari ini yang telah membuatkan anda semua berada pada posisi anda masing-masing pada hari ini.

Berusahalah untuk menyedarkan diri anda semua demi kepentingan anda dan generasi anda yang akan datang.

Tidak ada masa yang lebih sesuai untuk berubah selain dari sekarang.

Terus mengikuti nota-nota saya, terlalu banyak yang ingin saya kongsikan kepada anda semua.

Al Fakir Ilallah Dato’ Dr Ramalan Yunus Penganalisis Politik Dan Ekonomi Bebas

Ini adalah pandangan peribadi penulis dan tidak semestinya mewakili pandangan samudera.my

Oleh: Amallia Rosya, SP, M.Si.

Pupuk merupakan sarana produksi utama dalam setiap usahatani. Kebutuhan pupuk setiap musim tanam semakin meningkat sehingga terjadi kelangkaan pupuk pada beberapa sentra produksi pertanian.  Namun, sampai saat ini sebagian petani nyatanya masih menggunakan pupuk kimia dalam mengolah lahan pertaniannya karena ketersediaan pupuk tersebut yang cukup banyak sehingga mudah diperoleh.  Padahal, penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dapat menimbulkan bahaya bagi lahan pertanian, karena dapat merusak tanah dan mengganggu keseimbangan unsur hara yang ada di dalamnya. Dampak buruk lainnya dari pupuk kimia adalah dapat membunuh mikroorganisme yang berperan penting bagi pertumbuhan tanaman, dan dapat menghambat pembusukan senyawa organik yang dibutuhkan tanaman.

Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2006).

Hal Ini Selaras Dengan Yang Di Sampaikan Oleh Kepala BPPSDMP, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. bahwa Ketergantungan Petani Pada Pupuk Kimia Tinggi. Reaksi Pupuk Kimia Yang Cepat Dan Pengaruh Terhadap Peningkatan Produksi Merupakan Alasan Utama Pertani Terus Menggunakannya. Padahal Di Balik Penggunaan Pupuk Kimia Secara Terus Menerus Dapat Berakibat Negatif Terhadap Penurunan Kualitas Dan Sifat Tanah.

“Salah Satu Cara Memperbaiki Kesuburan Tanah Adalah Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia Dan Meningkatkan Penggunaan Pupuk Organik. Dengan Demikian, Pertanian Dapat Berkelanjutan Dan Pencemaran Lingkungan Dapat Di Tekan”. Kata Dedi

Spoiler for Pemain Inggris Termahal:

From Liverpool to Manchester City 49jt Poundsterling tahun 2015

From Southampton to Manchester United 32jt Poundsterling tahun 32jt Poundsterling tahun 2014

From Southampton to Liverpool 25jt Poundsterling tahun 2014

Agan2/Aganwati bisa melihat dari keterangan diataas, sebenarnya kenapa sih, Pemain-pemain Inggris dihargai mahal oleh klub Inggris lain. Sangat mengejutkan bahwa meskipun kegagalan mereka yang konsisten, para pemain Inggris terus menjadi over-priced pada setiap bursa transfer. Cukup membingungkan melihat fakta bahwa pemain di atas memiliki celah besar dalam kisaran harga. Ini adalah pemain Inggris (yang katanya) berpengalaman di liga tertinggi di dunia, sementara bisa dibandingkan dengan Toni Kross menjadi juara dunia bersama German di 2014 tapi dibeli Real Madrid 24jt Poundsterling. Lantas Mengapa pemain Inggris mahal? Apakah mereka lebih berbakat? Atau itu hanya karena mereka bisa berbahasa Inggris? Terus terang, jawaban sederhananya adalah tidak. Kami melihat pemain Jerman atau Spanyol misalnya, akan memberikan banyak pilihan dengan biaya yang cenderung lebih murah. Jika mau membandingkan lagi, kita bisa melihat performa atau prestasi klub diluar liga inggris di kancah Eropa atau International.

Spoiler for Media Effect:

Digadang-gadang The Next Ronaldonya Inggris

Alasan yang pertama dan paling jelas adalah Media. Dari jaman media itu nongol ampe sekarang itu media mengobral beberapa pemain muda ingusan bau kencur yang digadang-gadangkan bakal menjadi “pemain masa depan Inggris”. Ini lebih parah sebenarnya daripada “The Next Maradona” atau “The Next Pele”, karena mereka kadang beban muncul dan klo pada ga sesuai ekspetasi langsung tenggelam secara cepat deh. Seberapa sering kita melihat ini terjadi dalam beberapa tahun terakhir? Ada juga tekanan besar pada pemain… akibat dari media, yang dapat mempengaruhi performa pemain tersebut. Andrew Carroll tenggelam dengan label harganya yang mahal, begitupun dengan Francis Jeffers, David Bentley, Jermaine Jenas, Wilfried Zaha (di Manchester United), Anton Ferdinand, Richard Wright, dan banyak lagi deh pemain lainnya.

Spoiler for Pemain Inggris lebih memilih untuk bermain di Inggris:

Ada banyak opini tentang pengaruh pemain asing di sepakbola Inggris. Ini adalah opini yang benar. Sergio Aguero adalah top skor, begitupun Diego Costa, Francesc Fabregas, David De Gea, Thiabaut Courtois, dan lain-lain. Tapi apa yang kebanyakan orang tidak menyadari adalah bahwa, selama lebih dari satu dekade sangara Inggris telah terdiri dari terutama pemain yang bermain di Liga Primer. Satu pengecualian adalah Owen Hargreaves, yang sempat bercokol di Bundesliga Jerman sebelum bergabung dengan Manchester United. Bahkan saat ini, seluruh pemain di sangara Inggris terdiri dari pemain di Liga Primer. Hal ini kontras dengan pemain dari negara lain, bahkan Italia yang sudah mulai memanggil beberapa pemain dari luar Serie A Italia. Di Liga Inggris, kita melihat pengaruh yang semakin meningkat dari Spanyol, Jerman, Perancis, dan sekarang Belgia. Mereka datang dan “menjajah” Liga Inggris untuk menyingkirkan para pemain Inggris. Hal ini telah terjadi selama bertahun-tahun dan karena financial dan pengen instant sulit hal ini ditiadakan karena ga akan menarik lagi EPL. Karena hal macam kaya gitu bikin pemain Inggris menjadi sangat mahal, karena salah satunya kesebelasan tidak mau menjual pemain Inggris mereka untuk tim saingan mereka dengan harga murah. Bahkan untuk kesebelasan Championship, League One, maupun League Two sekalipun. Sehingga harga pemain Inggris pun semakin naik.

Spoiler for Kesebelasan Inggris lebih kaya:

Menurut laporan terbaru, kesebelasan Inggris rata-rata lebih kaya daripada kesebelasan di liga lainnya. Karena popularitas yang luas, peringkat hak siar televisi, dan biaya pemasukan, hal ini yang membuat kondisi finansial kesebelasan Inggris lebih kuat. Semakin kuat kondisi finansial sebuah kesebelasan, akan membuat mereka tak segan mengeluarkan lebih banyak uang. Misalnya saja, ketika kesebelasan seperti Chelsea atau Manchester City datang menanyakan harga pemain, hanya orang bodoh yang akan meminta sedikit uang. Reputasi terus naik, dan uang adalah segalanya.

Spoiler for Aturan homegrown:

Dengan aturan homegrown yang berlaku, permintaan untuk pemain Inggris telah meningkat jauh. Dengan maksimal 25 pemain yang memenuhi syarat dalam skuat dan 8 dari mereka harus homegrown, permintaan untuk pemain tersebut telah meningkat. Sebagai lawan belanja besar untuk mendatangkan bintang top dari luar negeri, kesebelasan sekarang harus mencari bakat Inggris untuk mengisi daftar pemain mereka, meskipun tak harus bermain di susunan sebelas pemain utama. Apapun alasannya, faktanya adalah bahwa pemain Inggris memang lebih mahal daripada pemain-pemain asing. Kemudian dengan aturan homegrown, maka tren ini akan terus berlanjut.

Spoiler for Panic Buying:

From Newcastle United to Liverpool 35jt Poundsterling pada akhir januari 2011

Banyak yang sudah kita pelajari dari kapitalisme Liga Primer Inggris di dunia. Liga bertabur bintang dan uang ini sudah menjadi duri di dalam daging bagi sepakbola Inggris sendiri. Beberapa kebijakan baru memang semakin dikembangkan, misalnya saja akibat dari performa memukau permata baru Inggris, Harry Kane. Pada jendela transfer nanti, kita jangan heran jika beberapa pemain Inggris masih memiliki harga yang tinggi. Kita juga jangan kesal jika ketika kita bermain permainan video Football Manager, EA Sports FIFA, atau Pro Evolution Soccer, kita kesulitan finansial untuk membeli pemain-pemain Inggris. Contoh dari dampak terbaru ada pada Manchester City yang kehilangan James Milner, Micah Richards, Frank Lampard, dan (bisa jadi) Scott Sinclair, sehingga sekarang mereka kelabakan untuk mencari pemain asal Inggris yang bisa diandalkan. Percaya maupun tidak percaya kepada gosip transfer, itu lah kenapa pada transfer kemarin klub-klub banyak jor-joran ingin membeli Raheem Sterling, Jack Wilshere, Ross Barkley, John Stones, atau Patrick Roberts dengan harga yang tinggi.

Sumur selain dari TS, mbaah Google, om Wikiie juga banyak dari

"Kesempurnaan Hanya Milik Pembaca, Kekurangan Hanya Milik Sang TS Yang Memberikan Info Keliru"

Pernahkah kalian berpikir mengapa harga segelas latte ataupun espresso saat ini semakin mahal? Padahal, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia pada 2022/2023 yang telah memproduksi kopi sebanyak 11,85 juta kantong, lho.

Meski Indonesia adalah salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, tetapi terdapat beberapa faktor yang membuat harga kopi saat ini semakin melambung tinggi, nih. Berikut sederet alasan mengapa harga kopi sangat mahal. Kira-kira kenapa, ya?

Biaya tenaga kerja

Menanam kopi yang berkualitas membutuhkan banyak kerja keras. Bahkan yang terjadi di lapangan, penanaman, pemupukan, penyiangan, dan pemanenan biji kopi yang dilakukan secara manual melibatkan cukup banyak tenaga kerja.

Yang lebih rumit lagi, biji kopi umumnya matang pada tingkat yang berbeda sehingga akan memerlukan pemanenan yang cukup selektif. Maka dari itu, cara ini akhirnya menyebabkan peningkatan biaya tenaga kerja bagi pemiilik kebun.

Selain itu, sebagian besar perkebunan kopi terdapat di daerah tropis yang termasuk dalam wilayah berkembang sehingga perekonomiannya kurang stabil, lho. Negara penghasil kopi terbesar di Asia Tenggara salah satunya adalah Indonesia.

Petani kopi maupun koperasi di negara-negara ini acap menanggung sebagian besar biaya kopi, termasuk tenaga kerja. Bahkan faktanya, kebanyakan pemilik kebun hanya menerima sedikit subsidi pemerintah yang menyebabkan biaya bisnis meningkat.

Rantai pasokan kopi juga sangat panjang sebelum menjadi segelas americano atau latte, lho. Rantai ini membentang dari perkebunan kopi di Afrika, Asia, Amerika Tengah maupun Selatan hingga sampai ke toko kelontong atau kedai kopi di sekitar kita.

Setelah dipanen, biji kopi melewati beberapa proses yang tak mudah, termasuk pencucian, pengeringan, pemilihan kualitas, pengemasan, dan pengiriman. Sebagian besar konsumen berada di negara-negara Barat, sehingga biaya logistik bisa sangat tinggi.

Terlebih, biji kopi dikirim melalui beberapa persayatan. Paket yang dikirim harus mematuhi aturan dan tarif yang disesuaikan dengan aturan perdagangan internasional. Pada akhirnya, faktor-faktor inilah yang menaikkan harga rata-rata di kedai kopi.

Baca Juga: 10 Jenis Kopi yang Sering Dijumpai di Coffee Shop Indonesia

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Meski subur di wilayah tropis, tetapi proses pemanenan kopi rentan terhadap perubahan iklim. Bahkan perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, hama serta penyakit dapat memengaruhi kualitas hasil panen.

Tentunya, perubahan iklim tersebut bisa menyebabkan kelangkaan yang akan berdampak pada kenaikan harga rata-rata biji kopi di pasar global, nih. Sebab, pemilik kebun akhirnya akan mengeluarkan lebih banyak biaya bisni.

Peningkatan biaya bisnis ini dilakukan oleh pemilik kebun untuk memastikan hasil panen  bagus sehingga menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang lebih baik. Itulah sebabnya, petani secara terpaksa akan menaikkan harga jual karena situasi ini.

Peningkatan kualitas

Sudahkah kalian mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun perkebunan kopi? Bercocok tanam kopi bukanlah hal yang main-main karena ini membutuhkan investasi finansial dan temporal yang signifikan.

Sebagai permulaan, petani kopi harus membeli pupuk dan pestisida yang sesuai. Selain itu, mereka juga harus melatih tenaga kerja mereka soal penanaman, pemupukan, penyiangan, hingga pemanenan biji kopi yang selektif.

Tak hanya itu saja, petani juga harus menunggu lebih dari setahun untuk memanen biji kopi. Mereka juga harus mengetahui ketinggian tempat tumbuh, komposisi tanah, dan varietas kopi yang ditanam untuk menghasilkan yang berkualitas.